Assalamualaikum,
Untuk
Postingan Pertama Ini saya mencoba berbagi informasi tentang asal usul nama
Negara kita Indonesia karena tidak
sedikit dari kita termasuk saya yang tidak tahu kenapa negara kita diesebut
indonesia, dan setelah saya cari tahu saya dari beberapa referensi (termasuk
browsing) maka saya posting artikel Sejarah Asal Nama Indonesia.
Sebelum
disebut Indonesia nama kepulauan tanah air kita mempunyai banyak nama yang mana
nama – nama tersebut berasal dari bangsa – bangsa yang pernah datang ke tanah
air seperti bangsa arab menyebut kepulaun tanah air dengan sebutan Jaza’ir
al-Jawi (Kepulauan
Jawa), bangsa tiongkok menyebut dengan sebutan Nan-hai (Kepulauan
Laut Selatan), bangsa jepang menyebut dengan sebutan To-Indo (Hindia Timur)dan pada zaman
penjajahan pelanda di sebut Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda)
Pada tahun 1847 di Singapura
terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of
the Indian Archipelago and Eastern Asia (Jurnal Kepulauan Hindia
dan Asia Timur), yang dikelola oleh James Richardson Logan, seorang Skotlandia
yang meraih sarjana hukum
dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun
1849 seorang ahli etnologi
bangsa Inggris,
George Samuel
Windsor Earl, menggabungkan diri sebagai redaksi majalah
JIAEA.
Dalam JIAEA
volume IV tahun 1850,
halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the
Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations (Pada Karakteristik
Terkemuka dari Bangsa-bangsa Papua, Australia dan Melayu-Polinesia). Dalam
artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan
Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name),
sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang
lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia
(nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71
artikelnya (dalam terjemahan ke bahasa Indonesia) "... Penduduk
Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu masing-masing akan menjadi Orang
Indunesia atau Orang Malayunesia".
Earl sendiri
menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia
(Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan
Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (sebutan Srilanka
saat itu) dan Maldives (sebutan asing untuk Kepulauan Maladewa).
Earl berpendapat juga bahwa bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini.
Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak
memakai istilah Indunesia.
Dalam JIAEA
Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The
Ethnology of the Indian Archipelago (Etnologi dari Kepulauan Hindia).
Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan
tanah air kita, sebab istilah Indian
Archipelago (Kepulauan Hindia) terlalu panjang dan membingungkan. Logan
kemudian memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka
lahirlah istilah Indonesia. Dan itu membuktikan bahwa sebagian kalangan Eropa tetap meyakini bahwa penduduk
di kepulauan ini adalah Indian, sebuah julukan yang dipertahankan karena sudah
terlanjur akrab di Eropa.
Dan nama Indonesia
pertama kalinya muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan
Logan (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia) "Mr Earl menyarankan istilah etnografi
Indunesian, tetapi menolaknya dan mendukung "Malayunesian". Saya
lebih suka istilah geografis murni Indonesia, yang hanya sinonim
yang lebih pendek untuk Pulau-pulau Hindia atau Kepulauan Hindia"
Pada tahun 1884 guru besar etnologi
di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian
menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel (Indonesia
atau Pulau-pulau di Kepulauan Melayu) sebanyak lima volume, yang memuat hasil
penelitiannya ketika mengembara di kepulauan itu pada tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang
memopulerkan istilah Indonesia di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat
timbul anggapan bahwa istilah Indonesia itu diciptakan Bastian. Pendapat yang
tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van
Nederlandsch-Indië tahun 1918. Pada kenyataannya, Bastian mengambil istilah Indonesia
itu dari tulisan-tulisan Logan.
Untuk lebih banyak info-info menarik dan lebih update silahkan klik disini